Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kota Bandung menilai asuransi mikro kurang ekonomis jika dilihat dari sisi bisnis. Untuk itu, diperlukan sistem dan desain bisnis yang tepat agar tetap dapat efisien.
Ketua AAUI Kota Bandung Syahrial mengatakan pada tahun depan pelaku industri asuransi umum pun akan mulai menyasar segmen asuransi mikro, mengikuti kebijakan Otoritas Jasa Keuangan kepada perusahaan asuransi umum.
“Itu atas anjuran dari OJK. Kami coba sosialisasikan, kami pun sedang menggodok produknya yang menjadi PR [pekerjaan rumah] bagi perusahaan asuransi. Secara umum bukan target utama karena kurang ekonomis,” sebutnya kepada Bisnis.com, Kamis (27/11/2014).
Dia menerangkan pelaku industri asuransi umum berupaya agar asuransi dapat sampai ke masyarakat bahkan hingga masyarakat bawah dengan merumuskan desain, sistem dan teknis produk yang dapat efisien secara bisnis.
“Nilainya mungkin tidak ekonomis, sehingga bagaimana jumlahnya banyak dengan cost sekecil mungkin, dipasarkan melalui supermarket ataupun tempat lain. Tuntutan OJK agar produk asuransi bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” imbuhnya.
Dia memandang perlu inovasi produk yang memberikan kemudahan dan keterjangkauan secara massal bagi calon nasabah asuransi mikro. Dia mencontohkan bagaimana teknis membayar asuransi semudah membeli pulsa.