Bisnis.com, MANADO—PT Bank Syariah Mandiri Cabang Manado masih akan berhati-hati menyalurkan pembiayaan pada tahun depan seiring dengan belum stabilnya kondisi bisnis debitur setelah musibah banjir bandang melanda daerah tersebut awal tahun ini.
Ahmad Widodo, Branch Manager Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Manado, menuturkan pihaknya mencatatkan outstanding kredit sebesar sekitar Rp250 miliar per Oktober 2014 atau turun di bawah 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Turunnya memang tidak terlalu signifikan. Itu malah termasuk beruntung, meskipun imbas musibah banjir pada awal tahun ini cukup besar,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (9/12).
Menurut Widodo, kondisi tersebut diprediksi akan berlanjut hingga tahun depan. Meskipun demikian, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu tetap mencari strategi alternatif untuk menggenjot kredit.
Dia menuturkan BSM Cabang Manado fokus pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang menjadi penunjang utama ekonomi Kota Manado secara khusus maupun Sulawesi Utara (Sulut) pada umumnya.
Namun, dari tiga subsektor itu, perseroan lebih fokus ke perdagangan karena potensi perputaran uangnya relatif tinggi.
“Kenapa tidak hotel dan restoran? Karena kami ada kebijakan internal bahwa usaha yang menjurus kepada tindakan haram, tidak akan dibiayai, misalnya hotel yang menjadi ajang kegiatan haram atau restoran yang menyajikan makanan haram,” jelasnya.
