Bisnis.com, JAKARTA—MasterCard akan meninggalkan penggunaan kata sandi dalam sistem pembayaran online.
Sebagai gantinya, MasterCard telah berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk menciptakan standar otentifikasi baru. Mereka mengklaim sistem tersebut akan menjadi upgrade terbesar dalam sistem keamanan pembayaran online.
Sistem baru tersebut diklaim dapat meningkatkan keamanan penggunan sekaligus memudahkan transaksi. Hal tersebut juga akan menguntungkan bank dan merchant karena sistem otentifikasi seamless dan penggunaan kata sandi yang lebih sederhana.
"Kami ingin mengidentifikasi para pengguna sebagai diri mereka sendiri, bukan berdasar pada apa yang mereka ingat. Kita memiliki terlalu banyak kata sandi yang harus diingat dan hal ini menimbulkan masalah baru untuk konsumen dan bisnis,” ujar President of Enterprise Security Solutions MasterCard Ajay Bhalla dalam siaran pers, Jumat (19/12/2014).
Protokol baru yang diproduksi bersama Visa itu sudah dapat digunakan pada 2015 dan secara bertahap akan menggantikan protokol 3D Secure. MasterCard juga mengembangkan system lain dalam lingkungan bebas kata sandi meliputi program SecureCode, uji komersial aplikasi pengenalan wajah dan suara serta percobaan pada gelang yang dapat mengotentifikasi pemegang kartu melalui ritme detak jantung.
Pada 2018, pembayaran melalui perangkat mobile diperkirakan bakal mencapai 30 dari semua penjualan melalui saluran online. Standar otentifikasi baru diharapkan akan menggerakkan infrastruktur keamanan yang lebih baik guna mendukung teknologi baru sekaligus mengikuti perubahan kebutuhan konsumen.