Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Lampung siap untuk masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II pada 2017.
Direktur Utama Bank Lampung Mangkoe Sasmito mengungkapkan perusahaan yang dipimpin membukukan kinerja yang melesat meski kondisi perekonomian mencatatkan perlambatan.
Hingga Oktober 2014, modal inti Bank Lampung mencapai Rp452,16 miliar. Untuk masuk dalam BUKU II, maka Bank Lampung harus memiliki modal inti di atas Rp1 triliun.
"Tahun ini kami akan mendapatkan suntikan Rp200 miliar dari pemerintah provinsi yang akan dicairkan bertahap," katanya, Jumat (9/1/2015).
Selain mengandalkan suntikan dari pemegang saham, Bank Lampung juga akan menggunakan laba yang diraih pada tahun lalu untuk memperkuat modal.
Pada tahun silam, laba yang diraih bank pembangunan daerah (BPD) asal Lampung mencapai Rp163,95 miliar, tumbuh 125,5% dari posisi Rp72,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mangkoe menuturkan peningkatan laba ditopang oleh penyaluran kredit. Total fungsi intermediasi Bank Lampung pada akhir tahun silam mencapai Rp3,51 triliun, tumbuh 20,6% dari posisi Rp2,91 triliun secara year on year.
Pada 2014, dana masyarakat yang berhasil dihimpun Bank Lampung tumbuh lebih lamban dari kredit, yakni 17,87% dari posisi Rp2,63 triliun pada 2013 menjadi Rp3,1 triliun.
Walakin, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih lambat daripada kredit mencatatkan peningkatan rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR). Pada 2013, LDR Bank Lampung 110,56% menjadi 113,14% pada tahun silam.