Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) membukukan laba bersih sebesar Rp51,55 miliar per kuartal I/2025, naik 37,79% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) sebesar Rp37,41 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (22/4/2025), capaian ini didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp150,55 miliar, tumbuh 37,03% secara tahunan dari Rp109,87 miliar.
Bank Lampung juga meraup pendapatan lainnya sebesar Rp24,40 miliar pada Maret 2025, naik 57,11% dari Rp15,53 miliar pada Maret 2024. Namun, pendapatan berbasis komisi turun 44,64% YoY menjadi Rp26,16 miliar, dibandingkan sebelumnya Rp47,26 miliar.
Terkait pos beban, cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) menyusut 58,55% menjadi Rp24,66 miliar dari sebelumnya Rp59,49 miliar.
Dari sisi intermediasi, kredit yang disalurkan Bank Lampung mencapai Rp7,25 triliun per Maret 2025, meningkat 2,36% dibandingkan Maret 2024 yang sebesar Rp7,09 triliun. Aset perseroan tercatat sebesar Rp10,42 triliun, turun 7,88% secara tahunan dari Rp11,31 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) gross naik dari 2,29% menjadi 2,93%, sementara NPL net tercatat turun dari 1,72% menjadi 1,45%.
Baca Juga
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Lampung turun 15,89% menjadi Rp8,03 triliun pada kuartal I/2025, dari Rp9,55 triliun pada kuartal I/2024. Penurunan terutama disumbang oleh deposito yang menyusut 32,14% YoY menjadi Rp3,8 triliun.
Di sisi lain, komponen dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Lampung tumbuh 7,11% menjadi Rp4,23 triliun, dengan porsi terhadap total DPK yang mencapai 52,71%.
Terkait kinerja lainnya, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) membaik menjadi 76,98%, turun dari 83,35% pada periode sebelumnya. Net interest margin (NIM) juga naik menjadi 6,42% pada Maret 2025 dari 4,40% pada Maret 2024.