Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksikan rasio kualitas kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bakal turun di bawah 2% pada tahun ini.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengklaim pertumbuhan ekonomi pada tahun ini pun akan lebih dari tahun sebelumnya. Tahun ini, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,6%-5,8%.
Pada 2014, BI memprediksikan pertumbuhan ekonomi kisaran 5,1%. Halim menilai fundamental Indonesia cukup kuat sehingga terjadi perbaikan investasi di dalam negeri. Hal tersebut akan meningkatkan laju kredit.
"Kredit tahun ini lebih tinggi daripada tahun lalu, NPL mungkin akan turun di bawah 2%," ucapnya, baru-baru ini.
Halim yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex Officio Bank Indonesia menyebutkan proyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan akan di kisaran 14%-17%. Namun rata-rata pertumbuhan laju fungsi intermediasi yang disampaikan rencana bisnis bank (RBB) mencapai 16,5%.
Kendati demikian, BI menilai ada komoditas yang mencatatkan pelemahan sedang dipantau yakni batubara. Menurutnya, harga komoditas melemah dan mengalami pemburukan. Halim mengungkapkan tidak semua perusahaan batubara tidak terkena dampak dari pelemahan harga komoditas.
