Simasnet Targtkan Premi Rp100 Miliar pada 2015

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Sinar Mas mendirikan perusahaan asuransi berbasis online dengan nama PT Asuransi Simas Net (Simasnet).

Teguh Aria Djana, Presiden Direktur Simasnet mengatakan perusahaan menargetkan bisa meraup premi bruto sebesar Rp100 miliar pada akhir 2015.

"Asuransi ini kami kembangkan untuk menyasar pasar baru melalui penjualan secara online dengan basis teknologi," ujar Teguh, Selasa (20/1/2015).

Menurut Teguh, produk ini diharapkan bisa menjadi pelopor penjualan asuransi secara online melalui website maupun aplikasi di smartphone. Dia memastikan Simasnet telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 21 Oktober 2014.

Teguh mengatakan saham PT Asuransi Simas Net dimiliki oleh PT Asuransi Sinar Mas dengan kepemilikan 99% dan 1% dimilki PT Sinar Mas Multi Artha Tbk. Permodalan Simasnet telah memenuhi ketentuan dari OJK yaitu dengan modal sebesar Rp100 miliar.

Usaha asuransi online ini dilakukan dengan bentuk kerja sama afinity dengan business partner maupun penjualan secara langsung. Produk asuransi Simasnet terdiri dari asuransi kendaran bermotor, asuransi kecelakan diri, dan asuransi perjalanan.

"Pada tahun ini, perusahan menargetkan premi bruto Rp100 miliar," lanjut Teguh.

Sebagai dukungan teknologi informasi dan sistem customer relationship management (CRM), Simasnet juga meluncurkan situs www.asuransisimasnet.com tempat para konsumen dapat mendaftarkan diri secara online untuk memperoleh SimasnetID.

Dengan mengunakan SimasnetID, tiap orang akan lebih mudah mengetahui daftar polis asuransi yang dimiliki, polis yang akan jatuh tempo dan juga mengetahui progres klaim yang diajukan.

Menurut Teguh, untuk setiap pembelian polis baru, nasabah akan mendapatkan SimasCard yang berfungsi sebagai kartu diskon.

SimasCard sendiri telah bekerja sama dengan Ezelink selaku penyedia jasa loyalty program untuk memberikan point reward agar nasabah bisa mendapatkan penawaran menarik berupa diskon di merchant- merchant SimasCard.

Teguh mengakui pada tahap awal Simasnet membutuhkan usaha ekstra untuk merebut pasar. Alasannya, saat ini masyarakat belum terbiasa dengan model asuransi online.

"Tugas kita lebih aktif melakukan kampaye dan meyakinkan market bahwa ini transaksi aman di dunia," ujar Teguh. Menurutnya, model asuransi online saat ini sudah lumrah di luar negeri.