Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Allianz Life Indonesia membidik pertumbuhan jumlah nasabah mikro sebesar 20% pada tahun ini dibandingkan julah nasabah tahun lalu.
Head of Emerging Consumers Business Allianz Life Indonesia Edi Yoga Prasetyo mengatakan sampai November tahun lalu, jumlah nasabah mikro Allianz mencapai 3,6 juta dengan total premi Rp22 miliar. “Berkaca pada tren di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami proyeksikan bisa mencapai 4,7 juta nasabah mikro,” ujarnya kepada Bisnis.
Sebagai gambaaran, sebagian besar nasabah mikro Allianz merupakan nasabah asuransi pelunasan pinjaman atau yang biasa dikenal dengan asuransi jiwa kredit. Dalam memasarkan produk mikronya, Allianz menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR), koperasi dan lembaga keuangan mikro.
Yoga menyatakan, pihaknya akan fokus untuk mencoba memasarkan produk asuransi mikro lainnya, seperti kecelakaan diri dan rawat inap. “Fokus kami tahun ini adalah keluar dari zona asuransi jiwa kredit,” ungkapnya.
Menurutnya, asuransi jiwa kredit yang dibundel dengan kredit tidak membuat nasabah sadar bahwa dia dilindungi asuransi. Pasalnya, kepesertaan asuransi hanya didasarkan oleh kredit yang diambil. “Kalau cuma puas di situ, perusahaan asuransi tidak bisa memberikan nilai lebih terkait kebutuhan asuransi bagi nasabah,” imbuhnya.
Dia memaparkan sejak awal tahun lalu, Allianz sudah memulai pilot project untuk tidak hanya fokus pada asuransi jiwa kredit. Caranya adalah dengan mengenalkan produk asuransi mikro yang lain ke para nasabah asuransi jiwa kredit, agar masyarakat bisa memilih.