Bisnis.com, JAKARTA-- PT Bank Internasional Indonesia Tbk menargetkan tahun ini perseroan membukukan laba setara perolehan keuntungan pada 2013.
Presiden Direktur Bank BII Taswin Zakaria menuturkan untuk mencapai target tersebut, emiten berkode saham BNII ini bakal memacu pertumbuhan kredit mencapai 18%-19% pada tahun ini.
“Laba tahun ini kami harap seperti tahun 2013. Tahun lalu memang anomali karena terganjal NPL [non performing loan],” ujar Taswin di Jakarta, belum lama ini.
Adapun, untuk dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun, lanjut Taswin, ditargetkan juga akan mencatatkan pertumbuhan sejalan dengan peningkatan kredit.
Taswin mengungkapkan sektor konsumer tetap menjadi fokus penyaluran kredit perseroan.
“Kami tetap fokus di consumer banking terutama perumahan. Segmen mikro juga akan terus kami genjot,” jelas dia.
Mengomentari perolehan laba perseroan pada tahun lalu, Taswin mengakui posisi NPL mempengaruhi keuntungan yang dibukukan sepanjang 2014.
“Kalau laba lebih tinggi, tidak. Tapi lebih rendah [perolehan laba pada 2014 dibanding 2013], iya,” papar Taswin.
Dari laporan keuangan emiten berkode saham BNII ini, pada 9 bulan pertama tahun lalu, perseroan memang mengalami tekanan cukup dalam untuk laba periode berjalan setelah pajak bersih atau anjlok 86,05% menjadi Rp127 miliar dari Rp917 miliar pada September 2013.
Kredit perseroan pun hanya tumbuh 11,46% dari Rp82,38 triliun pada September 2013 menjadi Rp91,82 triliun di bulan yang sama tahun berikutnya.
Sementara, DPK yang dihimpun BNII tumbuh tipis atau sebesar 5,87% menjadi Rp100,3 triliun pada kuartal III/2014 dari Rp94,7 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan tersebut, pada kuartal III/2014, BNII mencatatkan loan to deposit ratio (LDR) pada posisi 91,13%, naik dari 86,42% di periode yang sama tahun lalu.
Sementara, net interest margin (NIM) perseroan tergerus 46 basis poin (bps) dari 4,63% pada September 2013 menjadi 4,17% di bulan yang sama tahun ini.