Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama bank yang sahamnya dimiliki oleh delapan Induk Koperasi & Pusat Koperasi TNI/Polri, PT Bank Yudha Bhakti Tbk., Michael Hoetabarat mengundurkan diri dari jabatannya.
Iim Wardiman, Direktur Kepatuhan Bank Yudha Bhkati (BBYD), mengatakan pengunduran diri Michael Hoetabarat sebagai direktur utama telah disampaikan melalui surat kepada perseroan pada 30 Januari 2015 dan diterima pada 2 Februari 2015.
"Dengan ini disampaikan pengunduran diri Saudara Michae Hoetabarat selaku Direktur Utama PT Bank Yudha Bhakti Tbk.," ungkapnya dalam laporan kepada PT Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/2/2015).
Pengunduran diri tersebut selanjutnya akan diputuskan secara resmi dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang rencananya akan digelar pada 24 Maret 2015.
Bank Yudha Bhakti baru saja melantai di pasar modal pada 13 Januari 2015 sebagai emiten pertama tahun ini. Setelah go public, komposisi kepemilikan saham BBYD menjadi PT Gozco Capital (53,82%), 8 INKOP dan PUSKOP TNI/POLRI (25,49%), Sugeng Subroto (3,52%), Koperasi Karyawan BYB (5,24%) dan publik (11,93%).
Berdasarkan informasi di laman resmi BBYD, Michael Hoetabarat memulai karir di perbankan sejak 1977 hingga 2000 di Bank Niaga melalui program Pendidikan Eksekutif.
Selama berkarir 22 tahun di Bank Niaga, dia pernah menjabat beberapa jabatan penting seperti Operation/IT Group Head, Area Manager Jawa Barat dan Area Manager Jakarta – Commercial serta terakhir sebagai Kepala Direktorat IT, Operation dan SDM.
Selanjutnya Michael menjabat sebagai Direktur Utama Bank Prima Ekspress yang kemudian merger menjadi Bank Permata, hingga 2002 silam. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Fama International dari 2005-2007, Direktur Operasi Bank BTPN dari tahun 2007-2010, advisor Bank Pundi dari tahun 2010-2011.
Pada 2011-2013, Michael kembali menjabat sebagai Direktur Utama Bank Fama International. Dia diangkat sebagai Direktur Utama Bank Yudha Bhakti saat RUPS pada 10 September 2013.