Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan: Sepanjang 2014 Tumbuh 11,4%

Sepanjang 2014, industri perbankan tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp3.702,2 triliun atau tumbuh sebesar 11,4% dibanding tahun sebelumnya.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2014, industri perbankan tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp3.702,2 triliun atau tumbuh sebesar 11,4% dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp3.323,8 triliun.

Pernyaluran kredit yang hanya tumbuh 11,4% sepanjang 2014 ini jauh melambat dibandingkan kredit yang disalurkan pada 2013 bertumbuh sekitar 21,4%. Padahal, target Bank Indonesia sebesar 15%-17% untuk penyaluran kredit sepanjang 2014.

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi untuk jenis penggunaan Modal Kerja (KMK) dan Investasi (KI).

Perlambatan KMK terutama terjadi pada industri perdagangan, hotel, dan restaurant yang mencapai Rp639,1 triliun, tumbuh 12,5% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp568,2 triliun.

Untuk perlambatan KI terjadi pada industri pengolahan yakni hanya bertumbuh 22,3% (yoy) yang mencapai Rp180,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp147,8 triliun, lebih rendah dibanding periode November 2014 yang bertumbuh 24,8% (yoy).

Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga mengalami perlambatan pertumbuhan pada Desember 2014.

Kredit UMKM tercatat sebesar Rp671,7 triliun atau tumbuh 10,3% (yoy), melambat dibandingkan November 2014 yang tumbuh sebesar 11,0% (yoy).

Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh skala usaha yaitu Mikro, Kecil, dan Menengah yang masing-masing tumbuh 18,0% (yoy), 8,4% (yoy), dan 8,5% (yoy), lebih rendah dibanding November 2014 yang tumbuh 18,7% (yoy), 9,9%(yoy), dan 8,6% (yoy).

Sementara itu, kredit properti pada tahun lalu tercatat sebesar Rp554,6 triliun, atau tumbuh 17,3% (yoy).

Perkembangan penyaluran kredit properti yang relatif stagnan tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit konstruksi yang sepanjang 2014 tercatat tumbuh 27,1% (yoy) atau Rp146,8 triliun.

Selain itu, penyaluran kredit properti juga dipengaruhi oleh penyaluran KPR/KPA yang tercatat tumbuh 12,7% (yoy) atau senilai Rp317,3 triliun, sedangkan kredit real estate tumbuh 19,1% (yoy) atau senilai Rp90,4 triliun sepanjang 2014.

Perlambatan penyaluran kredit ini berimbas pada melambatnya pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) yang dirilis dari Bank Indonesia pada Desember 2014 di Indonesia senilai Rp4.170,7 triliun.

Jumlah uang yang beredar (M2) pada Desember lalu ini mengalami perlambatan pertumbuhan, yakni hanya 11,8% year on year (yoy), lebih rendah bila dibandingkan M2 bulan sebelumnya yang bertumbuh sebesar 12,7% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper