Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan segmen mikro sebesar 25%.
Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahrijadi mengatakan pihaknya akan menggenjot penyaluran kredit UMK dan kredit mikro sepanjang 2015.
"Kami menargetkan pertumbuhan kredit UKM dan mikro tahun ini sama seperti tahun yang lalu sekitar kurang lebih 25%," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (6/2/2015).
Penyaluran kredit di segmen UKM dan mikro melalui unit Mayapada Mitra Usaha (MMU).
Secara khusus, Bank Mayapada menghindari penyaluran kredit pertambangan dan perkebunan untuk menjaga kualitas kredit karena dua sektor itu tengah tertekan akibat penurunan harga komoditas.
Berdasarkan laporan keuangan perseroaan per November 2014, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit senilai Rp25,4 triliun dimana senilai Rp2,1 triliun disalurkan untuk UKM.
Sementara itu, PT Bank Sahabat Sampoerna atau Bank Sampoerna berencana untuk memfokuskan di bisnis kredit mikro dan segmen UKM sepanjang 2015.
Head of Small and Medium Enterprise (SME) SME and Funding PT Bank Sahabat Sampoerna Ong Tek Tjan menuturkan perseroaan menargetkan kredit mikro dapat bertumbuh 53% dari tahun 2014 yang mencapai Rp2,4 triliun.
Pihaknya juga menargetkan penyaluran SME tahun ini senilai Rp1,2 triliun dari penyaluran 2014 yang mencapai Rp700 miliar.
Pihaknya juga menargetkan penyaluran SME tahun ini senilai Rp1,2 triliun dari penyaluran 2014 yang mencapai Rp700 miliar.
"Tahun ini kami akan fokus di SME dan mikro. Mikro targetnya bisa tumbuh 53% menjadi Rp3,7 triliun," kata Ong.
Sepanjang 2014, industri perbankan menyalurkan kredit UMKM senilai Rp671,7 triliun atau tumbuh 10,3% dari tahun sebelumnya.
Untuk penyaluran kredit keseluruhan industri perbankan tercatat telah Rp3.702,2 triliun atau tumbuh sebesar 11,4% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp3.323,8 triliun.