Kabar24.com, BANDUNG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyasar bidang transportasi untuk wilayah Kota Bandung dalam meningkatkan penetrasi penggunaan uang elektronik atau transaksi non-tunai.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi menyatakan pihaknya pada tahun ini akan mulai meluaskan cakupan less cash society hingga skala satu daerah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung.
“Tahun lalu kami sudah memulai less cash society di kawasan pendidikan Jatinangor, bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di sana. Tahun ini bergerak ke Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung,” katanya dalam acara Sosialisasi Kebijakan Sistem Pembayaran Non-Tunai, Selasa (10/2/2015).
Dia menuturkan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemimpin daerah Jawa Barat untuk meningkatkan penggunaan sistem pembayaran non-tunai, serta dengan Pemkot Bandung untuk mulai beralih menerapkan transaksi non-tunai bagi warganya.
“Kami lihat untuk Bandros [Bandung Tour on the Bus] itu sepertinya bisa. Juga untuk transportasi umum lain, di antaranya Damri, angkot, dan MRT ke depannya. Selain itu, less cash ini bisa untuk pembayaran parkir,” ujarnya.
Rosmaya menyatakan Bank Indonesia Jabar terus berupaya menggandeng seluruh instansi, meliputi pemerintah, Kadin, dan perbankan untuk mempunyai komitmen dalam gerakan nasional non-tunai (GNNT).
“Tidak berhenti pada pencanangan. Di samping masuk ke bidang transportasi, kami juga mengupayakan masuk ke pasar, ke universitas atau perguruan tinggi. Kami galakkan bahwa ini penting dan tidak hanya wacana,” paparnya.
Ke depan, dia melanjutkan pihaknya akan memanggil serta memetakan pasar bagi pelaku industri perbankan yang mengeluarkan instrumen transaksi non-tunai termasuk uang elektronik.
“Jangan semua pengen, tapi tidak ada yang jadi. Harus bagi-bagi dan ambil komitmen,” sebutnya.