Bisnis.com, JAKARTA—PT Pan Indonesia Bank Tbk (Bank Panin) fokus menyalurkan kredit di segmen komersial dengan membidik pertumbuhan kredit di sektor tersebut sebesar 12% hingga 15% pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo mengatakan kredit di segmen komersial, yang terdiri dari kredit modal kerja dan investasi, merupakan kredit dengan pertumbuhan paling tinggi pada tahun lalu.
“Kredit di segmen tersebut tumbuh sekitar 14,6% pada 2014 dan kami targetkan bisa tumbuh 12% hingga 15% tahun ini. Permintaan di sektor ini diperkirakan masih baik di tahun ini dengan risiko yang lebih tersebar,” ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/2/2015).
Adapun, dari laporan kinerja keuangan perseroan, sepanjang tahun lalu Bank Panin mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 8,74% secara year on year dari Rp110,75 pada tahun sebelumnya menjadi Rp120,44 triliun.
Selain kredit komersial, kredit ritel yang terdiri dari kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan mobil juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,3%. Kredit komersial dan ritel mendominasi penyaluran kredit atau mewakili 71,65% dari pinjaman yang disalurkan.
Selain fokus pada segmen komersial, emiten berkode saham PNBN ini juga akan meningkatkan kredit ke sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).
Herwidayatmo menjelaskan berdasarkan kebijakan perseroan, pada tahun ini Bank Panin tidak akan memberikan pinjaman ke sektor-sektor yang tidak dikuasai.
Untuk pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, Bank Panin menargetkan pertumbuhan sebesar 10% hingga 12%. Dari sisi DPK, perseroan fokus untuk meningkatkan pertumbuhan tabungan dan giro.
“Tabungan dan giro akan menjadi prioritas pertumbuhan DPK, sehingga rasio current saving account saving (CASA) kami dapat meningkat dari kondisi saat ini sebesar 52,3%,” katanya.
Per Desember 2014, DPK Bank Panin bertumbuh 4,9% menjadi Rp126,11 triliun secara year-on-year dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp120,25 triliun.
Adapun, pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu tercatat 12% menjadi Rp2,15 triliun (bank only) dibandingkan laba pada 2013 yang senilai Rp1,91 triliun.