Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) memasang target bisnis yang konservatif tahun ini kendati bank dalam kelompok BUKU I memasang target agresif.
Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina, mengatakan kondisi ekonomi makro diperkirakan masih terdampak perlambatan ekonomi yang terjadi tahun lalu.
"Kami wait and see saja, dampak perlamatab pertumbuhan ekonomi memicu NPL [non performing loan]," jelasnya kepada bisnis.com, Senin malam (16/2/2015).
Dengan kondisi ekonomi yang masih dilanda ketidakpastian, Bank Ina tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10%. Tahun lalu, total kredit yang disalurkan bank dengan kode emiten BINA ini mencapai Rp1,25 triliun, tumbuh 19% dibandingkan posisi 2013 sebesar Rp1,05 triliun (tidak diaudit).
Sementara itu, perolehan laba bersih sepanjang 2014 mencapai Rp16,33 miliar, tumbuh 82% dari posisi setahun sebelumnya yang mencapai Rp8,96 miliar.
Rencana pertumbuhan kredit Bank Ina ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kelompok BUKU I atau bank dengan modal di bawah Rp1triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kelompok BUKU I tahun ini menargerkan pertumbuhan kredit sebesar 23,2% menjadi Rp172 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
