Bisnis.com, PEKALONGAN -- Ingin melihat dan memegang langsung emas batangan seberat 13,5 kilogram? Silakan saja berkunjung ke stand Bank Indonesia di Pekan Kreatif Nusantara 2015 di Kota Pekalongan.
Dalam acara yang dihelat pada 1 April hingga 5 April tersebut, BI membawa langsung emas 13,5 kg. Uniknya, pengunjung bisa memegang emas yang disebut sebagai emas moneter ini.
Sunjana, Pemandu Stand Bank Indonesia mengatakan dulunya emas batangan digunakan sebagai cadangan devisa oleh De Javasche Bank (Bank sirkulasi di Hindia Belanda).
"Sengaja dibawa emas moneter ini sekaligus untuk menjelaskan sejarah Bank Indonesia pada zaman Hindia Belanda," ujarnya ketika berbincang dengan Bisnis, Minggu (5/4/2015).
Namun, emas batangan yang di bawa tersebut hanyalah replika. Terbuat dari besi dan kuningan.
"Kita hanya ingin agar masyarakat tahu mengenai sejarahnya."
Saat itu emas dijadikan cadangan devisa karena nilainya yang tidak menyusut. Pada saat terjadi peralihan kekuasaan dari pendudukan Belanda ke Jepang pada 1942, De Javasche Bank masih sempat menyelamatkan emas-emasnya dari penjarahan tentara Jepang.
Sebagian emas tersebut dilarikan ke Australia dan Afrika Selatan. Dengan berdirinya Bank Indonesia menggantikan fungsi De Javasche Bank, emas moneter menjadi milik Bank Indonesia.
Selain memamerkan emas moneter, Bank Indonesia juga memperkenalkan sejarah mata uang Indonesia dari jaman Hindia Belanda hingga mata uang bersambung yang tersertifikat.