Bisnis.com, JAKARTA -- Industri multifinance mencatatkan pertumbuhan jumlah pinjaman sebesar 5,01% pada Februari 2015 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year on year).
Mengutip data OJK (7/4/2015), industri multifinance mencatatkan total pinjaman senilai Rp368,6 triliun atau melonjak 5,01% dibandingkan pencapaian Februari 2014 sebesar Rp351,0 triliun.
Pertumbuhan industri multifinance masih disumbang oleh lini usaha pembiayaan konsumen sebesar Rp246,1 triliun. Total pinjaman di lini usaha ini tumbuh 8,01% dari sebelumnya Rp227,9 triliun tahun lalu.
Kendati terus melambat, lini usaha sewa guna usaha (SGU) masih memberikan kontribusi sebesar Rp112,9 triliun. Namun, jumlah itu menurun 1,98% dibandingkan tahun lalu yang mampu menembus Rp115,19 triliun.
Sementara itu, anjak piutang memberikan kontribusi total pinjaman sebesar Rp9,43 triliun atau tumbuh 20,5% dibandingkan posisi tahun lalu Rp7,82 triliun.
Adapun, total pinjaman untuk kartu kredit melonjak hingga 7 kali lipat menjadi Rp33,3 miliar dari sebelumnya Rp4miliar.
Sementara itu, komposisi pendanaan industri multifinance masih bersumber dari dalam negeri sebesar Rp137,08 triliun sedangkan dari luar negeri Rp120,19 triliun.
Sumber pendanaan dari dalam negeri masih dikuasai oleh bank sebesar Rp133,92 triliun sedangkan Rp3,15 triliun disumbang dari pendanaan lainnya.
Adapun, mayoritas sumber pendanaan dari luar negeri juga bersumber dari bank sebanyak Rp 109,5 triliun sedangkan Rp10,6 triliun disumbang dari pendanaan lainnya.
INDUSTRI PEMBIAYAAN : Catatkan Pertumbuhan 5,01% YOY
Industri multifinance mencatatkan pertumbuhan jumlah pinjaman sebesar 5,01% pada Februari 2015 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year on year).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 jam yang lalu
Tugure Pertahankan Peringkat A+ Fitch Ratings
22 jam yang lalu
Bank 'Putar Otak' Berkelit dari Tekanan Likuiditas
1 hari yang lalu