Bisnis.com, BOGOR— Pada kuartal I/2015, Bank Tabungan Negara (BTN) sudah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp2 triliun untuk 20.000 rumah.
Direktur BTN Mansyur S. Nasution menuturkan bila mengacu pada dana FLPP dari pemerintah sebesar Rp5,1 triliun, maka estimasi rumah yang menerima KPR mencapai 460.000 hunian.
“Sedangkan KPR rumah non subsidi kami targetkan sekitar 400.000,” ujarnya di sela acara diskusi Sinergi Mempercepat Pembangunan Satu Juta Rumah di Bogor, Jumat (10/4/2015).
Sejak 1974 dibentuk oleh Kementerian Keuangan, lanjut Mansyur, tugas perusahaan sudah difokuskan pada pembiayaan perumahan rakyat.
Selain membantu dari segi permintaan, BTN juga membantu dari sisi suplai dengan memberikan kredit konstruksi.
“Kita sudah mendorong cabang-cabang BTN di setiap daerah untuk menawarkan kredit konstruksi ke developer lokal untuk mengantisipasi program sejuta rumah. Kredit ini sebagai relaksasi bagi pengembang yang fokus pada pembangunan rumah bersubsidi,” katanya.
Mansyur melanjutkan kantor BTN di setiap daerah juga diarahkan agar mendekati asoasi pengembang, seperti Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia) dan REI (Realestate Indonesia), untuk menginventarisasi potensi pembangunan di masing-masing kota.