Bisnis.com. PALEMBANG—Bank Indonesia Wilayah VII Palembang mengungkapkan minimnya infrastruktur untuk mendukung transaksi nontunai di kabupaten/kota bakal menjadi hambatan yang serius dalam mewujudkan Less Cash Society.
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Hamid Ponco mengatakan BI Palembang terus berupaya mewujudkan Less Cash Society, dengan cara melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan.
“Tapi memang, mesti diakui jika masih banyak ditemukan kabupaten/kota yang belum memiliki infrastruktur yang handal dalam menunjang layanan keuangan digital, seperti jaringan komunikasi, listrik, PLN, SDM hingga teknologi,” katanya, Rabu (22/04).
Oleh karena itu, sambung Hamid, program Less Cash Society tersebut perlu mendapatkan perhatian serius dari para stakeholder terkait, terutama pemerintah dan pihak perbankan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung transaksi nontunai.
Saat ini, BI Wilayah VII Palembang melaunching penggunaan e-money di koperasi dan kantin yang berada lingkungan Kantor Perwakilan BI Palembang. Menurutnya, launching tersebut merupakan pilot project dari impelementasi uang elektronik.
”Penggunaan e-money ini akan menjadi pilot project penerapan transaksi nontunai di Sumatera. Untuk tahap awal, kami melaunching penggunaan e-money di koperasi dan kantin, dengan nilai maksimum sebesar Rp1juta,” tuturnya.
Selain itu, BI Palembang juga bakal menjalin kerjasama atau MoU dengan pemerintah daerah setempat demi memperluas implementasi dari Less Cash Society. Dia berharap transaksi nontunai dapat menjadi pola atau gaya hidup saat ini.
