Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perempuan Harus Melek Keuangan

Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai keuangan.
Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai keuangan./Bisnis
Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai keuangan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA --Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai keuangan. Tengok saja hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013, yang memperlihatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya 21,8%. Itu artinya, masih sedikit masyarakat yang sudah betul-betul melek keuangan.

Di sisi lain, perempuan disebut-sebut memiliki harapan hidup yang lebih lama ketimbang laki-laki. Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum paham bagaimana caranya mengelola keuangan dengan baik.

Padahal, seorang perempuan kerap harus hidup tanpa suami. Namun, banyak perempuan yang terpaksa menggantungkan kebutuhannya kepada keluarga atau anak-anaknya karena masalah finasial.

Di Indonesia, sudah menjadi hal yang lumrah jika ada lansia yang hidupnya bergantung kepada anaknya. Si anak terlihat seperti sedang balas budi atas jasa orang tuanya, tetapi sebenarnya si anak bisa saja merasa terbebani.

Di sini lah pentingnya pendidikan keuangan untuk perempuan matang. Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) telah berupaya mendidik perempuan tentang keuangan sejak 2010. Dengan menggaet Citi Peka (Peduli dan Berkarya), program edukasi itu telah berhasil mendidik 3.000-an wanita hingga saat ini.

Perempuan yang ikut serta mendapatkan bermacam-macam ilmu termasuk soal perencanaan keuangan yang baik untuk masa tua. “Saat ini masih ada anggapan bahwa masa tua itu masa tidak produktif, yang bisa menggantungkan hidupnya kepada orang lain,” kata Pengurus Asosiasi PPSW Tri Endang Sulistyowati.

Namun, pandangan seperti itu yang perlu dirubah menjadi orang tua yang mandiri sehingga tidak membebani kehidupan anak-anaknya atau orang lain.

Tri mengajak semua pihak untuk turut memikirkan permasalahan lansia dalam hal finansial. Menurutnya, edukasi keuangan bisa menjadi jawaban untuk mempersiapkan masa tua.

Tak hanya itu, pendidikan keuangan juga terbukti mampu menciptakan pengaruh positif terhadap kesejahteraan perempuan dalam menghadapi masa tuanya. Sebuah penelitian tentang dampak yang dari program yang diselenggarakan Asosiasi PPSW mencatat sebanyak 44,1% peserta program telah mampu membuat rencana keuangan.

Sementara itu, sekitar 37,5% mampu membuat rencana usaha ekonomi produktif.  Selain itu, sebanyak 56,7% perempuan miskin telah mandiri serta optimistis dalam menghadapi hari tua dengan berbagai usaha yang dilakukan.

Sebenarnya, apa saja yang didapatkan peserta dari program edukasi keuangan ini? Pada tahap awal, mereka akan mendapatkan ilmu tentang penilaian diri sendiri dan melihat masa depan. Setelah mengikuti sesi ini, peserta akan mengerti pentingnya perencanaan keuangan untuk hari tua, serta mampu melihat betapa pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, dan sebagainya.

Selanjutnya, peserta akan diperkenalkan dengan penganggaran dan tabungan. Lewat topik ini, peserta akan memahami bagaimana cara memprioritaskan pengeluaran atau mengerti tujuan menabung.

Selain itu, peserta juga belajar tentang jaringan perlindungan keuangan, yang mencakup dana pensiun, asuransi, jaminan sosial, hingga terkait keluarga dan hubungan keluarga.

Tak hanya itu, dalam program ini, materi tentang pinjaman dan hutang juga diajarkan kepada peserta. Dengan demikian, peserta bisa mengerti tanggung jawab jika meminjam uang serta memahami bagaimana lembaga keuangan memberikan pelayanan pinjaman.

Yang tak kalah penting, peserta mendapatkan materi soal investasi. Tujuan materi terkait investasi ini agar peserta memahami bagaimana aset diakumulasikan, mengapa orang berinvestasi, dan lainnya.

Terakhir, materi terkait perencanaan keuangan, peserta juga bisa berkomitmen serius menghadapi tantangan rencana masa depan untuk pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia Week End edisi 26/4/2015
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper