Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan dan Pokja Kemaritiman telah memetakan potensi usaha di 7 wilayah percontohan (pilot project) pembiayaan maritim di seluruh Indonesia.
Deputi Komisioner Pengawas IKNB I OJK Edy Setiadi mengatakan kebutuhan industri tersebut mencakup pembiayaan modal kerja dan investasi di wilayah Bali, Jogjakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan di Kota Klungkung, Bali adalah jenis industri pemindangan ikan sedangkan kota Bantul, Yogyakarta akan fokus untuk pengolahan ikan dan tempat pelelangan ikan.
Kota Batam, Riau akan fokus pada pembiayaan koperasi nelayan dan sarana pelabuhan terpadu swasta. Kota Makassar akan menjadi tempat pembiayaan penjualan ikan dan industri galangan kapal. Kota Kendari akan menjadi fokus pembiayaan pendaratan ikan dan kawasan industri terpadu.
Adapun, kota Sukabumi akan fokus pada pembiayaan pelelangan ikan sedangkan kota Sibolga membutuhkan pembiayaan dalam industri pengolahan ikan.
Tahun ini, Edy Setiadi berharap 12 perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam Konsorsium Pembiayaan Kemaritiman dapat menyalurkan pembiayaan sesuai target minimum yaitu Rp500 miliar.
“Nanti akan dibagi [pembiayaan Rp500 miliar] ke 12 perusahaan multifinance dan apa yang akan dibiayai. OJK hanya fasilitator,” katanya (4/5/2015).
Selain itu, dia mengatakan OJK juga tengah mendorong industri modal ventura untuk masuk ke pembiayaan maritim agar semakin memperkuat kemampuan finansial investor, khususnya nelayan.
OJK mencatat outsanding pembiayaan kemaritiman mencapai Rp1,7 triliun akhir Desember lalu. Sampai April, outstanding pembiayaan maritim merangkak menjadi Rp2,8 triliun.