Bisnis.com, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani menargetkan dapat menyalurkan kredit mikro kecil dan menengah hingga Rp57,8 triliun sampai 2019 dengan dorongan penyertaan modal negara yang akan diterima pada tahun ini sebesar Rp1 triliun.
Arief Mulyadi, Excecutive Vice President PNM mengatakan pihaknya tinggal menunggu peraturan pemerintah (PP) terkait pencairan dana penyertaan modal negara (PMN) untuk merealisasikan target tersebut.
“Dari tambahan Rp1 triliun ini, proyeksi kami akan meleverage dapat mencapai angka itu kepada 1,05 juta pelaku mikro sampai 2019,” katanya, belum lama ini.
Selain itu, tambahan modal tersebut ditargetkan dapat memperluas jaringan PNM sampai 1.200 unit dari total saat ini sebanyak 715 unit.
Posisi penyaluran kredit PNM per Desember 2014 mencapai Rp12,8 triliun sejak lima tahun lalu dengan modal disetor dari pemerintah sebesar Rp300 miliar.
Pada tahun ini, dia menargetkan penyaluran kredit baru usaha mikro dapat bertambah Rp3,2 triliun tanpa asumsi penambahan PMN. Aset perusahaan mencapai Rp5 triliun.
Selain itu, Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan pihaknya saat ini tengah menjajaki penguatan sumber daya manusia UMKM sebagai upaya standarisasi UMKM, khususnya di regional ASEAN.
“Saat ini kami tengah penjajakan dengan lembaga training di thailand karena kami juga ingin produk Indonesia bisa sesuai dengan standar di sana,” katanya.
PNM Targetkan Penyaluran Kredit Rp57,8 Triliun Hingga 2019
PT Permodalan Nasional Madani menargetkan dapat menyalurkan kredit mikro kecil dan menengah hingga Rp57,8 triliun sampai 2019 dengan dorongan penyertaan modal negara yang akan diterima pada tahun ini sebesar Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu
Tugure Pertahankan Peringkat A+ Fitch Ratings
1 hari yang lalu
Bank 'Putar Otak' Berkelit dari Tekanan Likuiditas
1 hari yang lalu