Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) menerbitkan 5,58 miliar saham baru dengan target raihan dana sebesar Rp558,8 miliar melalui penawaran umum terbatas V untuk memperkuat permodalan.
Hirawan Nur Kustono, Sekretaris Perusahaan BRI Agroniaga, mengatakan rencana PUT V tersebut akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Juni 2015.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tersebut memiliki rasio rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yakni setiap pemegang 4 saham lama berhak atas 3 HMETD. Setiap 1 HEMTD dapat membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan dan nominal Rp100 per lembar.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT V adalah sebanyak-banyaknya 5,58 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp100 per lembar.
"Sehingga, seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp558,8 miliar," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, dalam PUT V tersebut tidak ada pembeli siaga. Sehingga, jika setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.
Struktur PUT V akan diberikan kesempatan kepada pemegang saham publik yang saat ini memiliki porsi kepemilikan 5,5% agar kepemilikan meningkat.
Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) selaku pemegang 1,82 miliar saham perseroan atau 14,03% akan memiliki HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan. Dapenbun dapat membeli 1,37 miliar saham baru dalam PUT V yang diterbitkan perseroan.
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam PUT V akan terdilusi maksimum 75%. Kepemilikan saham setelah PUT V terdiri dari BBRI (80,43%), Dapenbun (14,02%), publik (5,56%).
Perolehan dana hasil PUT V akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Selanjutnya, manajemen emiten berkode saham AGRO ini akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi kredit.