Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Assipindo) menargetkan mampu menggenjot nilai penjaminan menjadi Rp100 triliun pada tahun ini.
Kendati demikian, target tersebut tidak mudah dicapai karena volume industri penjaminan konsisten menunjukkan penurunan pada beberapa tahun terakhir.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan outstanding penjaminan tergerus 4,8% jika dibandingkan dengan Januari-Februari 2014.
Adapun, nilai penjaminan usaha produktif dan nonproduktif masing-masing sebesar Rp39,796 triliun dan Rp57,394 triliun, yang juga menurun dibandingkan Januari-Februari 2014.
Sebaliknya, nilai aset dan investasi justru merangkak naik 26% dan 33% menjadi masing-masing Rp11,124 triliun dan Rp8,512 triliun sepanjang Februari tahun ini. Laba juga tergenjot Rp123,329 miliar dari Rp119 miliar pada Februari 2014.
“Salah satunya dengan memacu pendirian Jamkrida. Pada saat ini, masih ada 19 provinsi yang belum memiliki Jamkrida. Memang tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut karena terkendala dengan perizinan di DPRD,” kata Ketua Assipindo Diding S. Anwar, Rabu (13/5).
