Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Bank Panin berencana merevisi target pertumbuhan kredit menjadi lebih rendah menyusul laju ekonomi yang melambat hingga kuartal I 2015.
Herwidayatmo, Presiden Direktur Bank Panin, mengatakan dalam rencana awal target pertumbuhan kredit dipatok 12%."Kami revisi, kami lebih realistis," tukasnya seperti dikutip Bisnis Indonesia, Rabu (13/5/2015).
Dia menegaskan industri perbankan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika ekonomi melambat, permintaan kredit turut melambat. Sebaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 hanya tumbuh 4,7%, pertumbuhan terendah dalam lima tahun terakhir.
Dalam situasi ekonomi yang melambat, Herwidayatmo menilai perbankan perlu melakukan ekspansi kredit secara konservatif. "Bukan kami tidak ingin tumbuh, tapi kami lebih rasional.Kami harus berhati-hati agar tidak terjerembab," ujarnya.
Menurut Herwidayatmo, hingga akhir 2015, Bank Panin akan fokus ke segmen usaha kecil, menengah, komersial, dan konsumen. Selain itu, perseroan juga hanya akan fokus ekspansi di sektor-sektor yang dikuasai.
Oleh karena itu, Bank Panin belum berani ekspansi ke sektor maritim karena menilai perseroan belum memiliki kompetensi yang memadai di sektor tersebut.
Hingga Maret 2015, kredit yang disalurkan Bank Panin mencapai Rp120,602 triliun atau tumbuh 0,13% dibandingkan posisi Desember 2014 dan 8,54% jika dibandingkan secara tahunan.
Kendati hingga dalam 3 bulan pertama masih lambat, Herwidayatmo memperkirakan pertumbuhan kredit akan mulai menggeliat di kuartal II 2015 menyusul belanja pemerintah di sektor infrastruktur.