Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Binagriya Upakara mencatatkan pertumbuhan 36% (year on year/y-o-y) sepanjang kuartal I/2015. Perusahaan mengubah strategi menggarap mobil bekas di pasar retail sehingga mendongkrak premi.
Ahmad Fauzie Darwis, Direktur Utama Binagriya menjelaskan perusahaannya telah meraup premi baru Rp40 miliar dalam tiga bulan pertama 2015.
"Dari jumlah ini labanya sekitar Rp6 miliar," jelas Fauzi di Jakarta, yang dikutip Jumat (14/5/2015).
Ditengah melambatnya pasar otomotif, menurut Fauzi, penyumbang pertumbuhan premi yang signifikan justru dari asuransi kendaraan bermotor. Pasalnya alih-alih mengejar asuransi mobil baru, perusahaan malah memfokuskan pada kendaraan yang telah habis asuransi dasarnya.
"Kami tumbuh [asuransi kendaraan] di atas 100%," jelasnya.
Penyumbang premi di belakang kendaraan adalah pasar captive Binagriya yakni asuransi properti dari pasar Bank Tabungan Negara (BTN). Sedangkan yang juga tumbuh adalah asuransi perjalanan serta cargo.
Asuransi milik Dana Pensiun BTN ini optimis dapat melampaui target tahun ini yang hanya meminta pertumbuhan 30% dari tahun lalu. Ia menjelaskan kontribusi agen akan terus bertambah seiring rekrutemen yang dilakukan perusahaan.
Saat ini jumlah agen yang dimiliki perusahaan sebanyak 231 agen. Jumlah ini naik dari posisi akhir tahun lalu yang baru 100 agen. Fauzi menargetkan hingga akhir tahun nanti pihaknya dapat menambah 200 agen lagi.
Menurutnya rasio risiko atas modal (Risk Base Capital/RBC) perusahaan yang mencapai 343% memungkinkan perusahaan untuk berekspansi agresif tahun ini, namun karena keterbatasan SDM, maka pihaknya lebih mendahulukan pembinaan dan penyiapan sumber daya.
"Saat ini kita hanya punya 6 cabang di Jawa dan Sulawesi," imbuhnya.
Hingga akhir 2014 perusahaan mencatatkan premi sebesar Rp100 miliar. Jumlah ini meningkat 17,6% dari capaian 2013 sebesar Rp85 miliar.