Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA PEMBIAYAAN SYARIAH : Pembiayaan Baru Masih Tumbuh

Dua perusahaan multifinance syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada kuartal I/2015 meskipun outstanding pembiayaan syariah menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ilustrasi
Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA – Dua perusahaan multifinance syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada kuartal I/2015 meskipun outstanding pembiayaan syariah menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
 
Yulian Ma’mun, Corporate Secretary PT Citra Tirta Mulia (Citifin Multifinance Syariah) mengatakan pembiayaan baru perusahaannya dalam tiga bulan pertama mencapai Rp85 miliar atau naik 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
 
Menurut Yulian, kenaikan kinerja ditopang oleh ekstensifikasi marketing meskipun industri pembiayaan syariah tengah lesu setelah keringanan uang muka produk syariah dicabut pada 2013 lalu.
 
“Trennya agak membaik pada tiga bulan pertama ini. Salah satunya mungkin karena kontribusi marketing kami,” katanya seperti dikutip Bisnis, (21/5/2015).
 
Yulian mengatakan komposisi pembiayaan kendaraan roda empat bekas masih mendominasi sebesar 90% sedangkan 10% sisanya disumbang oleh pembiayaan melalui grup.
 
Sampai akhir tahun, Citifin Finance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru hingga Rp500 miliar. Sampai kuartal I/2015, penyaluran baru mencapai 17% dari target tahunan,
 
“Sampai April kami sudah dapat Rp105 miliar. Di depan masih ada momen lebaran dan rencana OJK untuk menurunkan uang muka syariah (loan to value) akan membantu. Terlebih kondisi politik tahun ini sudah lebih baik,” katanya
 
Imam Pribadi, Direktur Utama PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance) mengatakan pembiayaan baru mencapai Rp105 miliar pada kuartal I/2015 atau meningkat 20% dibandingkan tahun lalu.
 
“Kalau pada April ini, new booking naik sampai 36%,” ujarnya.
 
Pada tahun ini, Imam mengatakan pihaknya fokus menggarap kredit ritel kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM/SME) dan mengedepankan pembiayaan untuk kendaraan roda empat.
 
Otoritas Jasa Keuangan mencatat piutang pembiayaan syariah tergelincir 22,17% menjadi Rp15,092 triliun dari sebelumnya Rp 19,39 triliun pada kuartal I/2014.
 
Piutang jenis murahabah neto masih mendominasi seluruh bentuk bagi hasil sebesar 15,090 triliun pada kuartal I/2015. Tahun lalu, piutang ini berkontribusi 100% dalam industri multifinance syariah.
 
Meskipun posisi outstanding turun, sejumlah multifinance syariah mengalami kenaikan pembiayaan baru antara 20-25% pada kuartal I/2015 ini.
 
Sampai saat ini, OJK mencatat terdapat 3 perusahaan pembiayaan full syariah dan 41 unit usaha syariah dengan jumlah asset mencapai Rp19,6 triliun pada kuartal I/2015.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper