Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSM Incar Aset Capai Rp250 Triliun 5 Tahun Ke Depan

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengincar pertumbuhan aset hingga Rp250 triliun dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.
Jajaran Direksi Bank Mandiri Syariah yang dipimpin Direktur Keuangan dan Strategi Agus Dwi Handaya berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia diterima Pemimpin Redaksi Arif Budisusilo, Senin (23 Feb)/Bayu Widagdo
Jajaran Direksi Bank Mandiri Syariah yang dipimpin Direktur Keuangan dan Strategi Agus Dwi Handaya berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia diterima Pemimpin Redaksi Arif Budisusilo, Senin (23 Feb)/Bayu Widagdo

Bisnis.com, KUALA LUMPUR -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengincar pertumbuhan aset hingga Rp250 triliun dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.

Direktur Keuangan dan Strategi BSM Agus Dwi Handaya mengatakan perseroan membidik aset meningkat sekitar 4 kali lipat dari aset yang dimiliki saat ini.

"Visi kami ke depan ingin menjadi leading modern sharia ritel bank yang memiliki aset senilai Rp250 triliun dalam jangka waktu 5 tahun ke depan," ujarnya kepada Bisnis.com di Kuala Lumpur, Senin (8/6/2015).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga kuartal I/2015 aset BSM mencapai Rp67,15 triliun atau meningkat 6,58% dari kuartal I/2014 yang senilai Rp63 triliun. Selain aset, Agus menyebutkan perseroan juga membidik return on asset (ROA) sebesar 18% hingga 20% serta menggenjot komposisi pembiayaan ritel hingga mencapai 65% dan korporasi sebesar 35%.

Saat ini pembiayaan ritel perseroan sebesar 53,9% dengan rincian segmen kecil senilai Rp8,1 triliun atau sebesar 16,6%, mikro senilai Rp2,4 triliun atau sebesar 4,9%, dan konsumer senilai Rp15,7 triliun atau sebesar 32,4% dari outstanding pembiayaan. 

Untuk mencapai komposisi pembiayaan ritel sebesar 65%, perseroan menempuh beberapa langkah, antara lain memperbaiki business process, menyederhanakan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, mulai masuk ke ekosistem bisnis syariah, serta melakukan integrasi dengan Mandiri Group yang terdiri dari sang induk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk beserta anak perusahaan lainnya.

Adapun pada Senin (8/6) BSM mendapat penghargaan sebagai The Best Islamic Retail Bank in Indonesia oleh lembaga The Asset. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penetrasi BSM dalam bisnis ritel yang dinilai paling dominan di Tanah Air sepanjang tahun lalu.

"Per Maret 2015 market share tabungan kami di industri perbankan syariah sekitar 35% atau mencapai Rp21,9 triliun. Pembiayaan konsumer sebesar 20%, tabungan haji reguler 37,7% dan tabungan haji khusus sebesar 71%," kata Agus.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper