Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Pembiayaan Alat Berat Belum Akan Pangkas Target, Ini Alasannya

Sejumlah multifinance yang fokus pada pembiayaan alat berat belum merevisi target pembiayaan baru tahun ini kendati kinerja pembiayaan itu masih tertekan.
ejumlah multifinance yang fokus pada pembiayaan alat berat belum merevisi target/ilustrasi
ejumlah multifinance yang fokus pada pembiayaan alat berat belum merevisi target/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah multifinance yang fokus pada pembiayaan alat berat belum merevisi target pembiayaan baru tahun ini kendati kinerja pembiayaan itu masih tertekan.

Herman Lesmana, Direktur Marketing PT Buana Finance Tbk. mengatakan pihaknya menunggu realisasi proyek infrastruktur oleh pemerintah yang diharapkan mampu menaikkan permintaan alat berat.

"Pada Mei ini, pembiayaan kami terpantau flat dibandingkan tahun lalu. Namun kami belum revisi, menunggu belanja infrastruktur pemerintah yang kemungkinan baru akan terlihat pada Agustus," katanya, seperti dikutip Bisnis, (11/6/2015).
 
Sampai Mei 2015, Herman mengatakan pembiayaan baru hanya Rp978 miliar atau naik tipis 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp977 miliar. Sampai akhir tahun, target pembiayaan baru mencapai Rp3 triliun.
 
Hartono Jap, Presiden Direktur PT Intan Baruprana Finance Tbk. (IBF) mengatakan pihaknya masih mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada kuartal I meskipun belum mencapai ekpektasi yang diharapkan.
 
“Meskipun tidak sesuai dengan yang kami inginkan, tetap ada growth. Perusahaan-perusahaan pembiayaan juga memang mungkin sama, slow rate,” katanya.
 
Hartono mengatakan Pihaknya terus melakukan diversifikasi, seperti merambah pembiayaan fasilitas kesehatan dan rencana masuk ke lini bisnis anjak piutang. Adapun, dia mengatakan pihaknya masih optimistis mampu mencapai target pembiayaan baru sebesar Rp1,2 triliun tahun ini.
 
“Perlu diingat bahwa alat berat itu tidak selalu mining, tapi kami tetap memberikan pembiayaan juga untuk infrastruktur dan engineering,” ujarnya.
 
Suwandi Wiratno, Presiden Direktur PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) mengatakan pihaknya juga belum berencana merevisi target pembiayaan tahun ini.
 
“Sampai saat ini belum ada [rencana revisi], pembiayaan alat berat masih lesu,” katanya kepada Bisnis, Rabu, (10/2).
 
Sebelumnya, Suwandi menargetkan pihaknya mampu menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp1,6-1,8 triliun atau di kisaran yang sama dengan posisi tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper