Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Berbagi Risiko, 6 Bank Kucurkan Kredit Sindikasi ke AFI

Untuk mengantisi potensi risiko kredit, enam bank domestik menyalurkan kredit dengan skema sindikasi kepada perusahan pembiayaan, PT Andalan Finance Indonesia (AFI).
Novita Sari Simamora
Novita Sari Simamora - Bisnis.com 09 Juli 2015  |  04:49 WIB
Berbagi Risiko, 6 Bank Kucurkan Kredit Sindikasi ke AFI
enam bank domestik menyalurkan kredit dengan skema sindikasi kepada perusahan pembiayaan PT Andalan Finance Indonesia (AFI) - andalanfinance.com

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk mengantisi potensi risiko kredit, enam bank domestik menyalurkan kredit dengan skema sindikasi kepada perusahan pembiayaan PT Andalan Finance Indonesia (AFI).

Adapun total pinjaman yang dikucurkan keenam bank tersebut senilai Rp980 miliar dengan tenor maksimal 4 tahun. Sedangkan bank yang menjadi mandated lead arranger sebanyak terdiri dari tiga entitas. Adapun bunga kredit yang ditawarkan kepada AFI sekitar 10,5%--11,5%.

Tiga bank tersebut adalah PT Bank Permata Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) masing-masing mengucurkan dana senilai Rp300 miliar, Rp200 miliar dan Rp200 miliar.

Sedangkan 3 bank lain yang terlibat adalah PT Bank Pembangunan Daerah BI Yogyakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan PT Bank SBI Indonesia masing-masing senilai Rp100 miliar, Rp100 miliar dan Rp80 miliar.

Direktur Risiko Bank Permata Michael Alan Coye mengatakan penyaluran kredit secara sindikasi merupakan cara yang dilakukan kalangan perbankan untuk mengakomodir permintaan kredit. Dia mengatakan di tengah kondisi makro yang kurang bagus,maka permintaan dana dalam jumlah besar akan dikelola secara hati-hati.

"Sekarang risiko masih ada, jadi untuk pengelolaan risiko dilakukan sharing risk untuk bank peserta sindikasi," ungkapnya, Rabu (8/7/2015).

Direktur Utama AFI Sebastian H. Budi mengatakan untuk melakukan ekspansi bisnis, perusahaan masih mengandalkan dana-dana dari perbankan. Pada 2013, katanya, perusahaan juga pernah meraih pinjaman senilai Rp300 miliar.

Sebastian mengungkapkan melalui pinjaman sindikasi ini, maka kebutuhan bisnis AFI sudah terpenuhi hingga 30%, sebab kebutuhan dana tahun ini mencapai Rp3,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank risiko
Editor : Setyardi Widodo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top