Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Waspadai Kenaikan Rasio Kredit Bermasalah

Bank Indonesia memprediksikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bakalan meningkat seiring perlambatan kredit.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksikan rasio kredit  bermasalah (non performing loan/NPL) bakalan meningkat seiring perlambatan kredit.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan hingga Mei 2015 rasio kredit bermasalah hingga Mei 2015 mencapai 2,6% atau naik dari posisi 2,5%  dari bulan sebelumnya. Dia mengungkapkan tren peningkatan NPL tersebut dipengaruhi perlambatan ekonomi.

"Tren NPL memang meningkat, karena kredit juga melambat," ungkapnya, Selasa (14/7/2015).

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memprediksikan pertumbuhan kredit pada kisaran 11%-13% hingga akhir tahun ini. Tirta mengharapkan pertumbuhan kredit pada paruh tahun kedua tahun ini akan meningkat seiring dengan mengucurnya belanja pemerintah.

Tirta mengatakan sektor yang berpotensi memicu NPL adalah  kontruksi, pertambangan dan mineral. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) total kredit yang disalurkan industri perbankan hingga April 2015 mencapai Rp153,32 triliun, tumbuh 27,81% dari posisi Rp119,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, kredit bermasalah sektor konstruksi hingga April 2015 mencapai Rp8,43 triliun, 59,65% secara year on year dari posisi Rp5,28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, penyaluran kredit ke sektor pertambangan dan penggalian mencapai Rp133,26 triliun, tumbuh tipis 7,12% dari posisi Rp124,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun kredit bermasalah sektor pertambangan dan penggalian Rp4,47 triliun, tumbuh 86,2% dari posisi Rp2,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper