Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Central Asia Tbk berencana mengerem ekspansi jaringannya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan di tengah tingginya beban operasional yang ditanggung perseroan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan pada tahun depan perseroan memproyeksi hanya ada penambahan jaringan kantor sebanyak setengah dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun depan kami hanya tambah kantor cabang 30 unit hingga 35 unit saja, biasanya sampai 60 kantor per tahun. Kalau segitu lagi, enggak berani," ucapnya di Jakarta baru-baru ini.
Jahja menjelaskan perseroan berencana untuk mengurangi penambahan jaringan kantor karena beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) dan cost effieciency ratio (CER) dinilai sudah tinggi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2015, BOPO BCA tercatat sebesar 64,8% atau naik tipis secara tahunan dari 64,4%.
Sedangkan CER perseroan pada paruh pertama tahun ini tercatat naik sebesar 440 basis poin (bps) dari 46% pada Juni 2014 menjadi 50,4% pada semester I/2015. Jahja menambahkan pihaknya akan menjaga angka CER di kisaran 45% hingga 50%.
Selain memangkas penambahan jaringan kantor, emiten berkode saham BBCA ini juga mulai menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) recycling atau mesin ATM yang dapat digunakan untuk tarik tunai dan setor tunai sekaligus.
Pada tahun depan, perseroan bakal menyediakan sekitar 1.000 hingga 2.000 unit mesin ATM yang diberi nama ATM setar (setor dan tarik tunai) ini.
"Biaya investasinya memang besar, kalau mesin ATM biasa US$7.000 kalau yang setar bisa sampai US$20.000. Tapi, ke depan operational cost lebih hemat karena tidak perlu sering ambil dan isi uang mesin ATM," jelas Jahja.