Saya mendapat pertanyaan sebagai berikut:
Rencana saya untuk melakukan pelunasan KPR sebesar 100 jt.dan saya gunakan tabungan deposito saya. Bagaimana sebaiknya? Karena posisi rumah sekarang di kontrakan di daerah Karawang, sementara saya kontrak dengan keluarga di Jakarta. Hal tersebut saya lunasi, karena untuk persiapan saya mengambil KPR lagi untuk di Jabodetabek atau yang dekat dengan tempat kerja.
Ini jawaban yang saya berikan:
Begini, Pak. Bapak berencana mengambil KPR di jabotabek. Tentu harganya lebih besar daripada rumah Bapak di Karawang.
1. Rumah Bapak saat ini sudah KPR di Karawang dan sudah dikontrakkan. Ini sudah tepat. Karena toh bapak tidak ingin menempati rumah tersebut.
2. Ketika Bapak ingin mengambil KPR di Jakarta tentu Bapak butuh uang muka, sebaiknya uang Bapak Rp100 juta digunakan untuk DP uang muka rumah di Jakarta.
Bila Bapak ingin melunasi Rp100 juta untuk rumah di Karawang, Bapak rugi 2x. Pertama toh Bapak tindak ingin menggunakan rumah tersebut. Buat apa Bapak menanam asset di sana yang Bapak tidak kehendaki. Cash is King buat apa bapak menyerahkan cash sedangkan bisa dengan KPR selama ini.
Jadi lebih baik ketika Bapak ingin mengambil KPR di Jakarta, uang Rp100 juta lebih baik digunakan untuk membayar DP. Saya memahami kesulitan bapak mencicil 2 rumah. Bila itu menyulitkan solusinya:
1. Carilah cicilan rumah yang longgar misalnya DP 18 bulan atau cicilan rumah 48 bulan.
2. Sambil mengajukan KPR setelah 18 bulan lagi, Bapak bisa memiliki waktu untuk menjual rumah di Karawang. Bila ingin cepat coba cari oper kredit kepada sanak keluarga.
Intinya selagi bapak pegang uang Rp100 juta jangan buru-buru, Pak. Banyak developer akan menawarkan diskon menarik atas uang cash bapak tersebut. Apalagi sekarang banyak developer yang mengalami penjualan batal dengan oper kredit harga lama atau rumah sisa stock harga lama.
Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Penulis 10 buku buku manajemen
Trainer dan konsultan mengenai membuka paradigma baru tentang uang
goenardjoadi @ gmail.com