Bisnis.com, JAKARTA – Jalur distribusi dinilai masih menjadi kendala utama bagi peningkatan penetrasi produk asuransi mikro.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor mengatakan hingga saat ini asosiasi dan seluruh perusahaan asuransi sebenarnya terus mencari model kanal distribusi yang paling efektif produk tersebut.
Pasalnya, dia menilai produk tersebut memerlukan jalur distribusi khusus sebab menyasar segmen yang berbeda dari produk lainnya.
Karena itu, Julian menilai peningkatan penetrasi jenis asuransi tersebut, baik yang dilakukan perusahaan asuransi sendiri maupun secara bersama, membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Butuh waktu untuk menemukan kanal distribusi itu. Bagaimana memasarkan asuransi mikro secara efektif, jangan sampai lebih mahal dari premi,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (6/9/2015).
Hingga saat ini, kata Julian, sejumlah perusahaan asuransi sudah mengajukan produk asuransi mikro yang akan diupayakan bersama asosiasi.
Meskipun begitu, sambungnya, sebagaian perusahaan juga tengah menjajaki potensi penyaluran produk tersebut.
Jalur pemasaran yang efektif, jelasnya, masih menjadi permasalahan utama yang dipertimbangkan perusahaan. Apalagi, pemasaran produk asuransi mikro sebenarnya bersifat imbauan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Untuk produk tidak ada problem, sebab sudah ada ketentuan dari otoritas. Hanya soal kanal distribusi yang jadi kendala.”
Julian berharap penetrasi produk asuransi mikro dapat terus ditingkatkan dengan menyasar pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah. Hal itu, jelasnya, dapat digenjot karena OJK telah bersedia menjembataninya dengan menggandeng Kementerian Koperasi dan UMKM.