Bisnis.com, SURABAYA - Otoritas Jasa Keuangan bersama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah menggeber transformasi 26 BPD di seluruh Indonesia, agar tambah bisa berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi daerah masing-masing.
Tahap ini menyusul prosesi Program Transformasi BPD yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Mei lalu. Pada saat itu, seluruh pengurus BPD dan pemangku kepentingan BPD yang diwakili oleh gubernur dan ketua DPRD telah menandatangani komitmen bersama melakukan transformasi.
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Eko Budiwiyono mengatakan poin utama transformasi yakni mengubah BPD menjadi pemimpin pasar perbankan di daerah.
Melalui transformasi tersebut, pihaknya lebih menegaskan peran BPD agar memiliki daya saing dengan bank-bank nasional lainnya dalam memompa pembangunan daerah.
Pasalnya, pihaknya mencatat kontribusi PBD terhadap perekonomian daerah relatif masih rendah. Hal ini tercermin dari pangsa kredit produktif yang baru mencapai 30% dari total kredit seluruh BPD.
Kendati menorehkan kenaikan aset per Juni 2015 menjadi Rp548,53 triliun atau meningkat 18,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, aset tertinggi di berbagai deaerah masih diduduki oleh perbankan nasional yaitu BRI, Mandiri dan BCA.
BPD sudah saatnya dirombak dari pondasinya agar mampu memberi kontribusi lebih kepada masyarakat di daerah. Kami dibantu oleh OJK dan Kementerian Dalam Negeri menciptakan enam proyek transformasi BPD yang disebut Workstream, katanya saat konferensi pers Program Transformasi BPD di Surabaya, Senin (7/9).
Adapun, keenam proyek gagasan tersebut antara lain penyusunan strategi grup BPD, pengembangan produk dan pelayanan, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan tata kelola dan menejemen risiko, pengembangan teknologi dan informasi serta pengembangan bisnis syariah.
Nantinya, peran OJK menfasilitasi penyusunan rancangangan transformasi dan mengevaluasi. Sementara Kemendagri menetapkan arah pengembangan bisnis agar BPD menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing.