Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Stimulus OJK Untuk Perbankan dan IKNB

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, otoritas keuangan telah mengeluarkan sejumlah stimulus di sektor perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB)
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, otoritas keuangan telah mengeluarkan sejumlah stimulus di sektor perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB).

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional yang melambat, otoritas sudah mengeluarkan beberapa peraturan di bidang perbankan dan IKNB.

"Peraturan ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian dari sektor keuangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/9/2015).

Di bidang perbankan, lanjutnya, otoritas telah mengeluarkan dua aturan yang ditujukan untuk menahan penurunan kualitas kredit.

Pasalnya, penurunan kualitas kredit ini bisa berdampak terhadap kinerja perbankan baik perbankan umum maupun syariah, dengan tetap berpedoman pada unsur kehati-hatian.

"Kedua peraturan tersebut yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehati-hatian dalam rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank Umum dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehati-hatian dalam rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah," tuturnya.

Muliaman menambahkan di bidang Industri Keuangan Non Bank (IKNB), OJK juga telah mengeluarkan aturan baru yang memberikan stimulus bagi perusahaan perasuransian dan dana pensiun sebagai upaya untuk mengurangi dampak pelemahan kondisi keuangan global.

Dia berharap adanya kebijakan ini dapat mendorong stabilitas pasar keuangan nasional dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Ketiga peraturan yang telah dikeluarkan yakni Surat Edaran OJK Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penilaian Investasi Surat Utang dan Penyesuaian Modal Minimum Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Surat Edaran OJK Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penilaian Investasi Surat Berharga Syariah dan Perhitungan Dana untuk Mengantisipasi Risiko Kegagalan Pengelolaan Kekayaan dan/atau Kewajiban Perusahaan Asuransi Syariah dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

"Kami juga telah mengeluarkan Surat Edaran OJK Nomor 26 Tahun 2015 tentang Penilaian Investasi Surat Utang Berharga Bagi Dana Pensiun," kata Muliaman.

Saat ini, otoritas tengah menggodog dua peraturan di sektor perbankan yakni peraturan mengenai penyederhanaan rekening valuta asing (valas) oleh perorangan yang berkewarganegaraan asing.

"Kami juga tengah membahas peraturan yang menyederhanakan persyaratan ketentuan kepada perbankan untuk melakukan kegiatan trust," ucap Muliaman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper