Bisnis.com,JAKARTA – PT Asuransi Binagriya Upakara memperkirakan program sejuta rumah yang digagas pemerintah dapat mendongkrak premi asuransi properti perseroan hingga 40%.
Rachman Notowibowo,Direktur Asuransi Binagriya mengatakan kontribusi perseroan sebagai leader konsorsium proyek itu mendapatkan porsi sebesar 58% atau mayoritas dibandingkan dengan empat anggota lainnya.
“Karena kami merupakan anak usaha BTN. Dari ikut serta ini premi asuransi properti kami bisa naik 40% dari total premi properti,” katanya, seperti dikutip Bisnis (15/9/2015).
Sampai Agustus 2015, Rachman mengatakan asuransi properti menyumbang 40% total premi perseroan. Sisanya, 30% disumbangkan oleh asuransi kendaraan dan 30% merupakan gabungan asuransi engineering, P & A dan lainnya.
Sampai akhir tahun, Rachman mengatakan pihaknya optimistis melewati target premi bruto akhir tahun perusahaan Rp126 miliar dengan capaian Rp130 miliar ditunjang meningkatnya bisnis tahun ini.
Dia mengatakan premi bruto sampai Agustus sebesar Rp83 miliar atau naik 60% dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Sampai akhir tahun, pihaknya berencana memasarkan produk mikro lewat agen untuk mencapai target.
Salah satunya, pihaknya berencana memasarkan program mikro Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif milik induk usaha, PT Bank Tabungan Negara Tbk. mulai awal tahun depan.
Dia mengatakan proses penjajakan program laku pandai itu rencananya akan selesai pada akhir September namun diperkirakan baru akan dilaksanakan mulai awal tahun depan.
“Agen kami nantinya akan branchless banking untuk memasarkan produk kami dan BTN, karena harus melewati training dulu kemungkinan baru mulai awal tahun depan,” katanya.
Rachman mengatakan kerja sama tersebut dilakukan untuk menyuseskan program pemerintah dan memberikan tambahan penghasilan untuk agen perusahaan.
Dia mengatakan pihaknya memang berencana mengembangkan agen untuk menjadi jalur distribusi perusahaan terbesar menggantikan porsi dari perbankan.
Saat ini, agen berkontribusi sebesar 20% dari total premi Rp83 miliar sampai Agustus lalu. Di sisi lain, jalur distribusi perbakan menyumbang 40% dari total premi, broker 20% dan direct 20%.
Tahun depan, pihaknya berencana menambah agen dua kali lipat menjadi 600 dari posisi saat ini 300 agen. Dari penambahan itu, dia berharap agen dapat berkontribusi sebesar 50% dari total premi bruto perusahaan.
"Agen bakal menjadi backbone dari perolehan premi perusahaan. Sebab, kami ingin juga memperbesar porsi premi ritel dengan memasarkan produk mikro," katanya.
Adapun, komposisi produk ritel mencapai 40% sedangkan korporasi mencapai 60% sampai saat ini. Adapun, 40% premi bruto didapatkan dari nasabah induk usaha.