Mampukah Indonesia membangun 1 juta rumah untuk warga berpenghasilan rendah? Sebelum membahas mengenai pembangunan rumah, dipikirkan mengenai pendanaan atau financing.
Katakan misalnya anggaran rumah murah Ro200 juta. Angsuran per bulan mungkin Rp2,5 juta. Anggaplah angsuran ini disanggupi oleh pasangan berdua.
Jadi masalah pembangunan rumah murah hanya pada DP down payment 30% atau sekitar Rp60 juta.
Apabila diteliti, rata-rata iuran BPJS Ketenagakerjaan bila diasumsikan 10% gaji bulanan maka tabungan BPJS tersebut mencapai 120% gaji dalam setahun.
Bila masalah kerja mencapai 5 tahun nilainya bisa 5-6 bulan gaji. Maka tabungan BPJS tersebut bisa digunakan untuk kredit DP down payment rumah tanpa bunga. Misalnya kredit maksimum Rp60 juta DP rumah bisa dijamin oleh bank BPJS yang bisa dicicil 2-3 tahun tanpa bunga dengan cicilan Rp2 juta per bulan.
Jadi masalah pembangunan 1 juta rumah untuk warga berpenghasilan rendah ini ada pada jaminan tabungan pensiun, dulu namanya Dana Pensiun atau Jamsostek sekarang Dana BPJS Ketenagakerjaan inilah sumbernya.
Dana ini sekarang menganggur tidur di bank-bank pemerintah. Seharusnya Dana pensiun BPJS Ketenagakerjaan inilah menjadi solusi pembangunan 1 juta rumah untuk warga berpenghasilan rendah.
Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit.