Bisnis.com, MEDAN - Untuk memenuhi kebutuhan likuditas industri bank perkreditan rakyat (BPR) , PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) siap merancang program Apex Bank.
Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan program apex bank akan bekerja sama dengan anggota Perhimpunan Bank Perekreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumut.
"Hal ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan linkage," ucapnya, Selasa (24/11/2015).
Selain menjadi anggota Perbarindo, kata Edie, BPR juga harus menempatkan dana pada di Bank Sumut sesuai dengan kesepatan yang dirancang, misalnya menyimpan dana minimal senilai Rp100 juta untuk tiga bulan atau sesuai kesepatan.
Direktur Utama PT BPR Nusantara Bona Pasogit (NBP) 17 Budianto Ginting mengungkapkan Apex Bank ini diprakarsai oleh tiga pihak yakni Perbarindo, Bank Sumut dan Otoritas Jasa Keuangan. Adapun BPR NBP telah menjadi anggota Perbarindo Sumut.
"Perbarindo sudah menyampaikan draf SOP dan sudah diterima Bank Sumut. Ini tingggal tanda tangan saja. Kami harap tahun ini bisa terjadi," ungkap Budianto.
Selain itu, menjadi anggota Apex, maka BPR harus dalam keadaan sehat. Budianto mengatakan dalam SOP yang dirancang, BPR harus mengendapkan dana senilai Rp100 juta, lalu bisa meraih hingga lima kali suntikan modal. Dia mengungkapkan skemanya akan seperti dana bergulir.
Namun, jika BPR sedang menghadapi mismacth bisa meraih suntikan sekitar Rp1 miliar--Rp2 miliar. Adapun total BPR yang menjadi anggota Perbarindo mencapai 56 bank, dari 63 BPR yang beroperasi di Sumatra Utara. Sedangkan, jumlah grup BPR NBP di Sumut telah mencapai 21 BPR.
Adapun total penyaluran kredit BPR di Sumut hingga Agustus 2015 mencapai Rp82 miliar, tumbuh 7,89% secara year on year dari posisi Rp76 miliar. Sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) BPR di Sumut sudah mencapai Rp82 miliar, tumbuh 7,41% y-o-y dari posisi Rp81 miliar dari Agustus 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
