Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agus Marto Yakin Ekonomi Indonesia Membaik. Ini Alasannya

Otoritas moneter ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 berada dikisaran 5,2% hingga 5,6%. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 hingga 2019 diperkirakan berada di level 6% hingga 6,5%.
Agus Martowardojo/Antara
Agus Martowardojo/Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyakini kondisi ekonomi domestik akan membaik pada tahun depan.
 
Otoritas moneter ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 berada dikisaran 5,2% hingga 5,6%.
 
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 hingga 2019 diperkirakan berada di level 6% hingga 6,5%.
 
Keyakinan Bank Sentral terhadap perbaikan kondisi ekonomi domestik bukanlah tanpa alasan.
 
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan keoptimisan membaiknya pertumbuhan ekonomi tersebut karena Indonesia memiliki sejumlah kekuatan.
 
"Kita optimis Indonesia membaik kedepannya. Kenapa? Ada bonus demograsi. 15 tahun ke depan generasi muda Indonesia nantinya akan menjadi pendorong ekonomi Indonesia," ujarnya di Kompleks BI, Kamis (3/12/2015).
 
Selain itu, adanya komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi struktural dan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan akan menjadi kekuatan Indonesia ke depannya.
 
"Kebijakan mulai dari pengelolaan subsidi BBM dan kebijakan keluar setiap 2 minggu, itu betul menunjukkan pemerintah melaksanakan reformasi secara berkelanjutan dan itu kekuatan Indonesua ke depan," katanya.
 
Keoptimisan Indonesia yang lebih baik juga karena kekuatan Indonesia yang memiliki koordinasi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga negara yang selalu bekerja sama dalam stabilisasi sistem keuangan Indonesia.
 
Salah satu kekuatan Indonesia, lanjutnya, Indonesia semakin dewasa dalam berdemokrasi.
 
"Demokrasi yang ada di Indonesia walaupun kadang terlalu aktif tapi bisa dipisahkan dari stabilitas sistem keuangan sehingga stabilitas sistem keuangan tetap bisa terjaga," ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper