Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pembiayaan Infrastruktur IIF Naik Dua Kali Lipat Tahun Depan

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan komitmen pembiayaan hingga Rp10 triliu pada 2016 atau lebih dari dua kali lipat dari komitmen yang dibukukan sepanjang tahun ini.
IIF menargetkan komitmen pembiayaan hingga Rp10 triliun/ilustrasi
IIF menargetkan komitmen pembiayaan hingga Rp10 triliun/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan komitmen pembiayaan hingga Rp10 triliun pada 2016 atau lebih dari dua kali lipat dari komitmen yang dibukukan sepanjang tahun ini.

Presiden Direktur IIF, Sukatmo Padmosukarso, sepanjang 2015 komitmen pembiayaan infrastruktur yang diberikan IIF mencapai hampir Rp 5 trilun. Komitmen tersebut berbentuk pinjaman maupun ekuitas.

"IIF terus berperan aktif dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang kepada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, baik dalam mata uang Rupiah maupun Dolar AS," ujarnya dalam siaran pers yang diterima bisnis.com, Jumat (11/12/2015).

Dia menambahkan, IIF memberikan fleksibilitas pembiayaan bagi para pengembang-pengembang proyek infrastruktur. Pasalnya, pembiayaan bisa diberikan dalam bentuk utang maupun ekuitas. Ini disesuaikan dengan karakteristik proyek infrastruktur yang akan dibiayai.

Dia menekankan, kehadiran IIF di bidang pembiayaan infrastruktur bukan untuk menggantikan sumber-sumber pembiayaan yang sudah ada. Sukatmo menyebut IIF hadir untuk menciptakan sinergi dengan penyedia-penyedia dana pembangunan infrastruktur lainnya sehingga struktur pembiayaan proyek infrastruktur tersebut menjadi lebih commercially viable.

Sebagaimana diketahui, pemegang saham IIF adalah Pemerintah Indonesia melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) bersama dengan Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Disamping itu IIF juga mendapat dukungan pinjaman dari World Bank, ADB, dan dari perbankan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper