Bisnis.com, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan IIF yang terbit di harian Bisnis Indonesia, Selasa (18/2/2025), laba bersih tahun berjalan IIF per 31 Desember 2024 sebesar Rp122,51 miliar, tumbuh 17,6% (year on year/YoY) dibandingkan Rp104,15 miliar tahun lalu.
Pada periode yang sama, total pendapatan usaha yang dicatat sebesar Rp1,37 triliun, tumbuh tipis 2,9% (YoY) dibanding Rp1,33 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnnya.
Dari total pendapatan tersebut, paling besar didapat dari pendapatan bunga yang mencapai Rp1,18 triliun, turun 4% (YoY) dibanding Rp1,23 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Di sisi lain, total beban usaha turun 1,4% (YoY) dari Rp1,20 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp1,18 triliun per 31 Desember 2024.
PT IIF sampai akhir 2024 mencatatkan total aset sebesar Rp14,65 triliun, turun 3% (YoY) dibanding Rp15,10 triliun pada periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga
Aset tersebut terdiri dari total liabilitas yang tercatat sebesar Rp11,34 triliun atau turun 10,8% (YoY), dan total ekuitas sebesar Rp3,31 triliun, naik 38,6% (YoY).
Laba bersih PT IIF tersebut melebihi target yang ditetapkan perusahaan. Sebelumnya, Head of Corporate Communication Department IIF Siva Rahmadani mengatakan target laba bersih di 2024 sebesar Rp120 miliar.
"IIF yakin dapat menargetkan pertumbuhan laba bersih kisaran 14%—15% menjadi kurang lebih Rp120 miliar pada tahun ini," kata Siva kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (1/9/2024).
Dia menjelaskan untuk meningkatkan laba bersih perusahaan, PT IIF fokus pada tiga strategi utama, yakni memperkuat daya saing, ekspansi bisnis, dan peningkatan kinerja keuangan.