Bisnis.com, JAKARTA - Mulai tahun ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau lebih dikenal dengan Indonesia Eximbank mulai mengimplementasikan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyalurkan pembiayaan ke industri ekonomi kreatif.
Kendati sudah mendapat mandat, namun pelaku yang mengajukan diri untuk dapat dibiayai masih minim.
Direktur Operasional LPEI Basuki Setyajid mengatakan untuk pertama kalinya waktu dekat akan mencairkan pembiayaan untuk salah satu subsektor yakni industri animasi sebesar Rp10 miliar. Akan tetapi, pihaknya mengaku selain pelaku tersebut belum ada lagi yang mengajukan pembiayaan serupa.
Padahal, lanjut dia, persyaratan yang harus mereka penuhi kurang lebih sama dengan pinjaman komersial lainnya. Hanya saja, harus berorientasi ekspor seperti yang diamanatkan oleh LPEI tertuang dalam UU No 2/2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor.
"Pelaku animasi yang kami biayai, memiliki produk yang diekspor ke Amerika. Ini sesuai dengan amanat UU. Mereka akan menggunakan beberapa aset yang dimiliki dan tagihan kontrak-kontrak dari calon pembeli untuk menjadikan itu semua sebagai agunannya," katanya kepada Bisnis.com, Senin (11/1/2016).
Meski demikian, pihaknya memproyeksikan sampai akhir tahun ini kontribusi dari pembiayaan sektor industri ekonomi kreatif bakal tidak lebih dari 10% terhadap total pembiayaan LPEI. Padahal, diproyeksikan total pembiayaan yang siap dikucurkan oleh LPEI tahun ini mencapai Rp99 triliun.
Adapun dalam realisasi penyaluran pembiayaan di 2015, dari seluruh total pembiayaan sekitar 50% diserap oleh sektor manufaktur, 11% bidang pertambangan, 10% agribisnis, 6,5% transportasi, 4,5% perdagangan dan restoran, 4% bisnis jasa, serta 1,3% bidang konstruksi. Sisanya menyebar ke berbagai lini usaha yang berorientasi ekspor.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Be Kraf) Indonesia Fadjar Hutomo mengatakan industri animasi merupakan salah satu subsektor dari industri ekonomi kreatif. Perolehan sumber pendanaannya, lebih banyak berasal dari investor pribadi, angel investor dan modal ventura ketimbang dari sumber lainnya.