Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan tengah menjajaki keterlibatan lebih banyak pelaku asuransi dalam program asuransi pertanian.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Firdaus Djaelani mengatakan produk asuransi pertanian yang sudah diluncurkan pada semester II/2015 akan terus ditingkatkan pada tahun ini.
Pasalnya, dari satu juta lahan pertanian yang ditargetkan pada tahun pertama program tersebut, baru sekitar 30% luas lahan yang memanfaatkan jasa perlindungan produk tersebut.
“Dalam musim tanam tahap pertama, Oktober 2015-Maret 2016, yang ikut serta baru 30% dari 1 juta hektar,” ujarnya, Senin (1/2/2016).
Agar target itu dapat direalisasikan pada tahun ini, kata Firdaus, otoritas tengah menjajaki keterlibatan perusahaan asuransi lain dalam pemasaran asuransi pertanian.
Pada awal pelaksanaan programnya, produk asuransi pertanian hanya dipasarkan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Keterlibatan pelaku asuransi yang lebih banyak juga dinilai sebagai antisipasi bagi perluasan program tersebut. Menurut dia, otoritas secara bertahap akan mendorong pemasaran produk asuransi itu hingga mamp mencapai seluruh luas lahan pertanian yang ada.
“Kami sementara evaluasi apakah akan mengikutsertakan perusahaan asuransi lain, karena targetnya bukan hanya satu juta hektar. Secara bertahap kalau bisa seluruh lahan pertanian yang kira-kira ada 15 juta ha.”