Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong keterlibatan private sector dalam program asuransi pertanian.
Koordinator Pangan dan Pertanian Direktorat Pangan dan Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Noor Avianto mengatakan dalam program saat ini, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih terlalu bergantung pada APBN sehingga dampaknya masih jauh dari harapan pemerintah.
"Kita akan buat semacam forum platform bersama untuk bisa undang pelaku industri asuransi lainnya untuk bisa berparsitipasi," kata Noor kepada Bisnis, dikutip Selasa (25/3/2025).
Noor mengatakan pemerintah selaku regulator sangat membutuhkan masukan dari para pelaku industri asuransi. Menurutnya, sinergitas ini sangat penting agar rencana besar industri asuransi pertanian tidak terhambat oleh regulasi yang kurang pas.
Adapun saat ini program AUTP belum optimal meskipun mulai diluncurkan 2015. Bahkan, jumlah lahan padi nasional yang bisa dijangkau program ini hanya 3% sampai 6% dari luas lahan padi nasional. Pembayaran premi dalam program asuransi ini sebesar 80% ditanggung APBN.
"Kalau hanya mengandalkan APBN kita pasti terbatas. Makannya kalau bisa ada keterlibatan swasta, BUMN, mitra internasional yang bisa masuk, itu lebih baik. Tapi kita masih banyak PR misalnya di regulasi," tegasnya.
Baca Juga
Tantangan berikutnya menurut Noor adalah persoalan edukasi. Literasi dan inklusi asuransi di Indonesia saat ini masih rendah, apalagi spesifik asuransi pertanian yang menyasar segmentasi petani.
Saat ini Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah meluncurkan Peta Jalan Asuransi Pertanian 2025-2030. Noor mengatakan Peta Jalan ini akan melengkapi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sudah disusun pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai acuan teknis bagaimana industri asuransi mengembangkan asuransi pertanian di Indonesia.
"Kalau ini semua berjalan dengan lancar, tujuan utamanya tentu saja swasembada pangan. Kedua adalah melindungi petaninya," pungkasnya.