Bisnis.com,JAKARTA—Perusahaan pembiayaan, PT Mandiri Tunas Finance mengembangkan lini bisnisnya untuk mencapai target pertumbuhan aset sekitar 10% menjadi Rp30 triliun.
Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance (MTF) Ade Cahyo Nugroho mengatakan penetapan target pertumbuhan aset sebesar 10% seiring dengan adanya sejumlah rencana pengembangan bisnis yang akan dijalankan perusahaan pada tahun ini.
Dia menuturkan, pada tahun lalu total aset MTF tercatat mencapai Rp28 triliun. Adapun, rencana pengembangan bisnis yang akan dijalankan antara lain adalah memperluas lini bisnis ke multiguna dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait lainnya.
"Pada tahun ini lini bisnis multiguna akan diperluas untuk pembiayaan perjalanan ibadah umrah dan renovasi rumah," kata Cahyo, Jumat (12/2/2016).
Dia mengungkapkan, pada tahun lalu sebenarnya perseroan telah merambah lini bisnis multiguna. Namun, segmennya baru difokuskan untuk pendidikan. Meskipun segmen pembiayaan akan diperluas, tetapi dia mengaku perusahaan tidak menetapkan target kontribusi multiguna terhadap total pembiayaan di MTF.
“Kami tidak menetapkan target kontribusi multiguna terhadap total pembiayaan di MTF, sebab bisnisnya baru dimulai dan kontribusinya masih sedikit,” kata Cahyo pada pekan lalu.
Sementara itu, Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo mengatakan untuk merealisasikan bisnis multiguna, perseroan telah membentuk sebuah divisi khusus yaitu Business Excellent Managemen (BEM) yang bertugas menangani proyek-proyek pembiayaan baru.
“Kedepannya kami berencana untuk perlahan-lahan melepas pembiayaan untuk motor dan mobil bekas. Agar bisa fokus pada pembiayaan mobil baru dan multiguna," katanya.
Dengan penerapan strategi baru dan upaya pengembangan bisnis, pada tahun ini, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tersebut juga menargetkan bisa menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp18 triliun atau tumbuh sekitar 6% dari realisasi pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp17,1 triliun.
Ignatius memprediksi pembiayaan terbesar pada tahun ini masih akan berasal dari pembiayaan mobil baru. Sementara itu, Dari total pembiayaan tahun lalu, pembiayaan untuk mobil baru masih mendominasi komposisi pembiayaan dengan kontribusi sekitar 95,8%. Kemudian, pembiayaan mobil bekas sebesar 1,9%, motor 1,25% dan alat berat 0,92%.
Disisi lain, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para nasabah dan masyarakat. MTF telah meluncurkan aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui ponsel.
Berdasarkan penjelasannya, melalui aplikasi mobile tersebut nasabah maupun calon nasabah dapat mendapatkan informasi seputar harga mobil beserta harga cicilan.
"Dengan upaya peningkatan pelayanan, kami optimistis bisa menggaet sebelas ribu nasabah setiap bulannya," jelasnya.