Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (BTPN) membukukan laba bersih konsolidasi Rp633,77 miliar pada kuartal I/2025. Capaian ini tumbuh 1,72% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp632,05 triliun pada periode sama tahun lalu.
Henoch Munandar, Direktur Utama SMBC Indonesia menyatakan bahwa capaian ini mencerminkan resistensi terhadap dinamika pasar global yang menantang dengan kinerja operasional yang solid dan berkelanjutan.
“Pencapaian ini semakin memperkuat langkah kami untuk mengarungi 2025 dengan strategi integrasi bisnis yang efektif untuk melayani setiap segmen nasabah serta menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/5/2025).
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih SMBC meningkat 34,85% YoY dari Rp3,02 triliun menjadi Rp4,1 triliun pada kuartal I/2025. Pendapatan berbasis komisi pun tumbuh 34,41% menjadi Rp332,44 triliun.
Namun demikian, kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment naik dari Rp630,66 miliar pada Maret 2024 menjadi Rp1,27 triliun pada Maret 2025, atau sebesar 101,69%.
Penyaluran kredit dan pembiayaan SMBC Indonesia mencapai Rp188,09 triliun pada bulan ketiga tahun ini, tumbuh tipis 0,82% dari sebelumnya Rp186,56 triliun. Aset perseroan pun naik 0,11% dari Rp239,84 triliun menjadi Rp240,12 trliun pada kuartal I/2025.
Baca Juga
Kualitas aset yang tecermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mengalami tekanan, meskipun terjaga di level rendah. NPL gross dan NPL net SMBC pada kuartal I/2025 masing-masing sebesar 1,33% dan 0,53%, dibanding 1,17% dan 0,39% pada periode sama tahun lalu.
Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun SMBC terkontraksi 2,41%, dari Rp120,27 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp117,38 triliun pada Maret 2025.
Giro tercatat menurun drastis sebesar 37,46% menjadi Rp19,53 triliun, meskipun tabungan tumbuh 24,17% YoY hingga mencapai Rp22,41 triliun. Deposito mendominasi komposisi DPK perseroan dengan nilai Rp75,44 triliun, tumbuh 6,25% YoY.
Lebih lanjut, margin bunga bersih SMBC Indonesia menurun tipis dari 4,11% menjadi 3,93%. Hal ini beriringan dengan peningkatan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang naik dari 80,82% menjadi 93,27%.
Dari sisi profitabilitas, rasio imbal aset (return on asset/ROA) SMBC berada pada level 0,53%, dibanding sebelumnya 1,78%. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) turun dari 9,49% menjadi 2,54%.