Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepemilikan Surat Berharga: Perbankan Genggam 18% SBN dan 59,05% SRBI

OJK menyampaikan porsi kepemilikan SBN dan SRBI oleh industri perbankan nasional.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan sektor perbankan menggenggam 59,05% Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) atau setara Rp526,17 triliun. Selain itu, terdapat kepemilikan 18% Surat Berharga Negara (SBN) sektor perbankan dengan nilai Rp1.112,88 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan perbankan tidak hanya menyalurkan kredit ke masyarakat dan pelaku usaha, tetapi juga melalui kepemilikan surat berharga negara yang menjadi bagian dari strategi stabilisasi ekonomi nasional.

"Ini mencerminkan dukungan aktif terhadap kebijakan pemerintah dan penguatan stabilitas makroekonomi an memperkuat pondasi pembiayaan negara," kata Dian dalam konferensi pers hasil RDKB, Jumat (9/5/2025).

Di sisi lain, OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada periode yang sama mencapai 9,16% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan total pembiayaan sebesar Rp7.908 triliun. 

Meski masih tumbuh, laju kredit terpantau sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,3%. 

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni 13,36%, diikuti kredit konsumsi sebesar 9,32%, dan kredit modal kerja sebesar 6,51%.

Likuiditas perbankan nasional juga tetap berada dalam level yang aman. Rasio alat likuid terhadap dana non-inti (AL/NCD) berada di angka 116,05%, sementara rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 26,22%.

Adapun dari sisi kualitas pembiayaan, perbankan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL gross) pada level 2,71% dan NPL net sebesar 0,80%. Sementara itu, rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) tercatat stabil sebesar 9,86%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper