Bisnis.com, JAKARTA - Likuiditas perbankan menurut kelompok antarbank, baik buku I hingga buku IV dirasakan masih baik.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan kondisi likuiditas pada 2016 sudah kembali normal.
Agus menambahkan, walaupun likuditas membaik, tetap ada kompetisi yang harus dijalani masing-masing kelompok bank.
"Penempatan dana dari perbankan di Bank Indonesia dalam jumlah cukup besar menunjukkan bahwa likuiditas ada," ujar Agus di kompleks Bank Indonesia, Jumat (19/2/2016).
Pengetatan likuiditas memang terasa di akhir 2015. Terdapat sejumlah tekanan dan kerja ekstra untuk mengejar penerimaan pajak guna mencairkan likuiditas.
Namun, karena adanya front loaded dari pemerintah untuk membiayai anggaran ABPN 2016 likuiditas bisa mencair.
Agus menambahkan kondisi likuiditas pada 2016 sudah kembali normal dan beragam antisipasi telah disiapkan untuk mengendalikan likuiditas pada satu semester ini.
Selain itu, Bank Indonesia juga meyakinkan adanya ketersediaan dana yang memadai di sektor keuangan.
Penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7% dan juga setoran giro wajib minimum dipangkas menjadi 6,5% membuat likuiditas akan bertambah dan pertumbuhan kredit akan diperkirakan naik menjadi 14%.