Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Kredit Bermasalah UMKM Tinggi, Bank Nagari Tetap Salurkan KUR

PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari masih mengejar peluang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini, meski rasio kredit bermasalah atau NPL perseroan di sektor UMKM dinilai tinggi.
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id

Bisnis.com, PADANG - PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari masih mengejar peluang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini, meski rasio kredit bermasalah atau NPL perseroan di sektor UMKM dinilai tinggi.

Direktur Operasional Bank Nagari Syafrizal menyebutkan perseroan mengajukan kembali rencana penyaluran KUR kepada otoritas dan pemerintah agar diberikan kewenangan memberikan pembiayaan kepada wong cilik.

“Kami masih upayakan, saya kira peluangnya masih. Karena pemerintah sangat fokus untuk penyaluran KUR,” katanya, Rabu (24/2/2016).

Syafrizal mengakui rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL perseroan sektor UMKM melewati ambang batas regulator 5%, namun secara keseluruhan NPL masih terkendali di kisaran 2,74%.  

Sebelumnya Bank Nagari tidak ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR tahun ini karena dinilai tidak memenuhi syarat, yang salah satu ketentuannya mewajibkan NPL tidak lebih dari 5%.  

Selain bank BUMN dan bank swasta, pemerintah menunjuk delapan BPD sebagai penyalur KUR tahun ini a.l BPD Kalimantan Barat, BPD NTT, BPD Yogyakarta, BPD Sulawesi Selatan, BPD Sulawesi Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Sumatra Utara, dan BPD Kalimantan Timur.

Syafrizal menjanjikan kebijakan perseroan untuk menekan laju NPL tidak lebih dari 5%. Strategi yang digunakan adalah dengan pembinaan dan pengawasan debitur agar disiplin membayarkan cicilan kredit usaha.

Bank Nagari, imbuhnya, sudah menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk penyaluran KUR 2016. Namun, bila tidak disetujui pemerintah, perseroan sudah menyiapkan program pengganti melalui kredit peduli usaha mikro (KPUM).

“Besar pinjaman dan skemanya sama dengan KUR, tetapi tentu bunganya tidak. Makanya kami masih tunggu persetujuan pemerintah agar ada subsidi bunga lewat KUR,” katanya.

Adapun, sejak program KUR diluncurkan pada 2017, bank milik pemda Sumbar itu sudah menyalurkan hingga Rp2,1 triliun dengan outstanding atau kredit yang masih bergulir berkisar Rp700 miliar.

Penyaluran KUR tersebut sudah menyentuh 56.000 debitur di Sumbar dengan rerata besaran pinjaman mencapai Rp37 juta per debitur.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper